Pages

Minggu, 02 Juni 2013

Report 13 : Kepuasan Pelanggan




Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa dilaksanakan pada Senin, 27 Mei 2013, di ruang D.307 FIP UNJ. Pada pertemuan kali ini kelompok yang bertugas untuk persentasi adalah kelompok 12, namun salah seorang anggota kelompok 12 tidak hadir, materi yang di persentasikan yaitu mengenai “Kepuasan Pelanggan”. Perkuliahan dimulai sekitar pukul 13.30 dan tidak didampingi oleh Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd karena berhalangan hadir.

Menurut Wilky kepuasan pelanggan merupakan suatu tanggapan emosional pada evaluasi terhadap pengalaman konsumsi suatu barang atau jasa. Sedangkan menurut Kotler kepuasan pelanggan adalah kepuasan seseorang yang telah membandingkan kinerja atau jasa yang dirasakan dengan harapannya. Perspektif dari psikologi kepuasan pelanggan terdiri dari dua model, yaitu (1) model kognitif, yaitu penilaian berdasarkan perbedaan antara yang ideal dan aktual, beberapa model kognitif yaitu the expectancy disconfirmasi model, equity theory dan attribution theory. (2) model afektif, yaitu penilaian pelanggan individual terhadap produk atau jasa tidak semata-mata hanya berdasarka perhitungan rasional.

Kepuasan pelanggan dapat diukur dengan 4 cara. Pertama dengan sistem keluhan dan saran, dimana perusahaan menyediakan sebuah media kotak saran, hot line, dan lainnya sehingga konsumen dapat memberikan kritik dan saran setelah konsumen menggunakan atau membeli suatu produk, dari sana kita dapat melihat sejauh mana kepuasan pelanggan terhadap produk kita. Kedua, survey. Survey dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan untuk meminta pendapat kepada konsumen, survey dapat dilakukan dengan melakukan wawancara baik secara langsung maupun melalui telepon, juga dapat dilakukan dengan meyebar angket atau kuisioner. Ketiga, pembeli bayangan, dimana perusahaan mengutus seseorang untuk membeli produk dari perusahaan lain, setelah itu perusahaan menganalisis kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh produk perusahaan lain. Keempat, analisis pelanggan yang beralih, dimana perusahaan menghubungi konsumen yang telah berhenti menggunakan produk kita dan beralih menggunakan produk dari perusahaan lain, perusahaan harus mencari tahu penyebabnya, menganalis dan kemudian melakukan evaluasi guna mengadakan perbaikan dan meningkatkan kualitas baik dari segi produk maupun pelayanan.

Terdapat faktor-faktor yang sering digunakan dalam evaluasi kepuasan pelanggan dalam produk manufaktur , yaitu kinerja karakteristik operasi pokok dari produk, ciri-ciri atau keistimewaan tambahan yang dimiliki, keandalan, kesesuaian dengan spesifikasi, daya tahan, service ability, estetika, dan kualitas yang dipersepsikan. Dalam mengevaluasi jasa, faktor yang biasanya digunakan yaitu bukti langsung, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati dan kemudahan dalam melakukan komunikasi.

Tidak semua konsumen akan merasa puas terhadap suatu produk, ada juga konsumen yang yang merasa tidak puas, ketidakpuasan konsumen tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu tidak sesuai antara harapan konsumen terhadap produk yang telah dibeli, pelayanan yang kurang memuaskan, perilaku personil yang tidak atau kurang menyenangkan hati konsumen, suasana dan kondisi lingkungan yang tidak menunjang, biaya yang ditawarkan terlalu tinggi, dan promosi atau iklan yang kurang menarik bagi konsumen.

Sekian report dari saya
Syifa Chaerunisa R.
1445115223
MP NR 2011

0 komentar:

Posting Komentar