Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa dilaksanakan pada
Senin, 13 Mei 2013, di ruang D.307 FIP UNJ. Pada pertemuan kali ini kelompok
yang bertugas untuk persentasi adalah kelompok 10 yang terdiri dari Yolla,
Astri, Ajeng dan Kiki, materi yang di persentasikan yaitu mengenai “Kualitas
Jasa”. Perkuliahan dimulai sekitar pukul 13.30 dan didampingi oleh Dr.
Amril Muhammad, S.E, M.Pd.
WdeGoetsh dan Davis
mengatakan bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi
atau melebihi harapan. Kualitas Jasa (Wyckof) adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat
keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan.
Terdapat lima dimensi kualitas jasa yaitu : (1) Riability, yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang dijanjikan,
tepat waktu dan memuaskan . (2) Responsive
(daya tanggap), yaitu dimana para pegawai perusahaan selalu tanggap dalam
melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen. (3) Assurance (jaminan), yaitu sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh
para staf atau pegawai, agar para konsumen merasa nyaman dan terhindar dari
bahaya maupun resiko. (4) Emphaty
(empati), yaitu kemampuan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan
memahami kebutuhan pelanggan. (5) Tangibels
(produk fisik), yang meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana
komunikasi.
Kriteria kualitas jasa : (1) profesinalism and skill, dimana pelanggan menyadari bahwa penyedia
jasa, karyawan, sistem operasi dan sumber daya fisik memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan secara
professional. (2) attitudes and behaviour,
yaitu pelanggan merasa bahwa karyawan perusahaan menaruh perhatian penuh
terhadap mereka dan berusaha membantu dan memecahkan masalah mereka. (3) accessibility and flexibility, yaitu
pelanggan merasa bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan telah diatur
sehingga dapat memudahkan pelanggan. (4) reability
and trustworthiness, yaitu reputasi yang baik dan selalu menjaga
kepercayaan pelanggan. (5) recovery,
yaitu saat terjadi kesalahan, pelanggan tidak terlalu cemas karena yakin jika
penyedia jasa dapat membantu memecahkan masalahnya. (6) reputation and credibility, yaitu menjaga reputasi dan kepercayaan
pelanggan.
Kualitas total suatu jasa terdiri atas 3 komponen utama,
yaitu : (1) technical quality
(kualitas teknik), yaitu berkaitan dengan kualitas output jasa yang di
persepsikan pelanggan. (2) functional
quality (kualitas fungsional), yaitu berkaitan dengan kualitas cara
penyampaian jasa. (3) corporate image
(citra perusahaan), yaitu citra umum, reputasi, profil dan daya tarik khusus
dari perusahaan. Secara garis besar, terdapat 4 unsur pokok dalam konsep
kualitas yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan.
Selain itu terdapat 3 kunci dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan yang unggul, yaitu Kemampuan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan, Pengembagan database yang lebih akurat daripada
pesaing
dan Pemanfaatan informasi yang diperoleh
dari riset pasar dalam suatu kerangka strategis.
Kualitas
juga dapat dipengaruhi oleh persepsi. Persepsi setiap orang akan berbeda
mengenai kualitas suatu barang atau jasa. Maka sering terjadi kesenjangan dalam
kualitas, yaitu : Kesenjangan antara
harapan konsumen dan persepsi manajemen, Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi
kualitas jasa, Kesenjangan
antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa, Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi
eksternal dan Kesenjangan
antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan
Membahas
mengenai kualitas jasa, maka tidak terlepas dari TQS (Total Quality Service). TQS adalah konsep perbaikan secara terus
menerus dan berkesinambungan sehingga organisasi atau perusahaan selalu
menyiapkan lingkungan yang kondusif dalam mewujudkannya. TQS dilakukan mulai
dari input, process dan. Input mempunyai tiga macam, yaitu raw input,
instrumental input dan environment input. Kemudian input tersebut diproses
dengan menggunakan metode dan strategi yang sesuai sehingga menghasilkan output
yang ideal. Output tersebut dapat berupa kemampuan, keterampilan dan kesiapan.
Terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan kualitas jasa buruk, yaitu produksi dan
konsumsi yang terjadi secara simultan, intensitas tenaga kerja yang tinggi,
dukungan terhadap pelanggan internal kurang memadai , kesenjangan-kesenjangan
komunikasi , memperlakukan
semua pelanggan dengan cara yang sama ,
visi
bisnis jangka pendek dan pengembangan
atau perluasan jasa secara berlebihan. Untuk itu perlu diadakan perbaikan atau
peningkatan kualitas jasa. Dalam meningkatkan kualitas jasa, diperlukan
strategi-strategi yang tepat, diantaranya mengidentifikasi kualitas determinan
utama kualitas jasa, mengelola harapan pelanggan, mengelola bukti kualitas
jasa, mendidik konsumen tentang jasa, mengembangkan budaya kualitas,
menciptakan automating quality,
menindaklanjuti jasa, dan mengembangkan sistem informasi kualitas jasa.
Sekian
report dari saya
Syifa
Chaerunisa R.
1445115223
MP
NR 2011
0 komentar:
Posting Komentar