Pages

Sabtu, 30 Maret 2013

Report 5 : Bauran Pemasaran Jasa





Pertemuan ke-6 Mata Kuliah Pemasaran diadakan pada 25 Maret 2013. Meski pada perkuliahan hari ini tidak didampingi oleh Dr. Amril Muhammad SE, M.Pd, namun diskusi tetap berjalan dengan membentuk kelompok-kelompok dan didampingi oleh satu orang pemateri. Diskusi diadakan di selasar depan Kajur Manajemen Pendidikan FIP UNJ, diskusi dimulai pukul 10.15 WIB dan tema pada pertemuan kali ini adalah “Bauran Pemasaran Jasa”. Diskusi dipimpin oleh kelompok 4 yaitu Devi Alfikasari, Nisa Indriani, Khairiyah Apriliani dan Aprilia Nita

Apa itu Bauran Pemasaran? Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan alat bagi pemasar yang terdiri atas berbagai unsur suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning dapat berjalan dengan sukses. Pada daasarnya bauran pemasaran menunjukkan unsur-unsur yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan, masing-masing unsur saling mendukung dan menguatkan bagian-bagian lain.

Dalam bauran pemasaran, terdapat empat unsur  yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi) atau yang biasa disebut dengan 4P. sedangkan dalam bauran pemasaran jasa terdapat tujuh unsur yaitu Product (produk), Price (harga), Place (tempat), Promotion (promosi), People (orang), Process (proses), dan Customer Service (layanan pelanggan). Dan selanjutnya kita akan membahas tentang masing-masing dari unsur tersebut.

Pertama, Product (produk). Produk adalah konsep keseluruhan atas objek atau proses yang memeberikan berbagai nilai pada pelanggan. Produk terbagi menjadi dua, yaitu barang dan jasa. Sedangkan produk jasa merupakan rangkaian pemuasan nilai yang kompleks. Terdapat empat tingkatan produk, yaitu (1) produk inti atau generic, merupakan produk jasa dasar yang harus dipenuhi. Misalnya dalam sebuah penginapan produk dasar yang dibutuhkan adalah tempat tidur. (2) Produk yang diharapkan, merupakan harapan minimal yang harus dipenuhi. Misalnya dalam sebuah penginapan, pelanggan akan mengharapkan kamar yang nyaman dan bersih, kamar kecil, lemari dan sebagainya. (3) Produk yang diperluas, merupakan bidang yang memungkinkan suatu produk dibedakan dari yang lain. (4) Produk potensial, merupakan manfaat tambahan potensial yang memang atau mungkin merupakan utilitas bagi pembeli.

Kedua, Price (harga). Harga memainkan bagian yang sangat penting dalam bauran pemasaran jasa, karena penetapan harga memberikan penghasilan bagi bisnis. Harga juga memberikan persepsi mengenai kualitas. Keputusan-keputusan penetapan harga mempunyai dampak pada seluruh bagian saluran pasokan/pemasaran. Tujuan dari penetapan harga yaitu untuk kelangsungan hidup, memaksimalkan keuntungan, memaksimalkan penjualan, gengsi dan ROI (return of investment) atau pengembalian modal. Penetapan harga dipengaruhi oleh bernagai factor, yaitu positioning jasa, tujuan-tujuan korporat, sifat kompetisi, daur hidup jasa, elastisitas permintaan, struktur biaya, sumberdaya yang digunakan, kondisi ekonomi yang berlaku, dan kapasitas jasa.

Ketiga, Place (tempat). Tempat juga mempunyai arti penting karena lingkungan dimana jasa disampaikan, dan bagaimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat jasa yang dipersepsikan. Pentingnya lokasi untuk jasa tergantung pada jenis dan tingkat interaksi yang terlibat. Terdapat tiga jenis interaksi antara penyedia jasa dengan pelanggan, yaitu (1) pelanggan mendatangi penyedia jasa, (2) penyedia jasa mendatangi pelanggan dan (3) penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.

Keempat, Promotion (promosi). Unsur promosi dalam bauran pemasaran jasa membentuk peranan penting dalam membantu mengkomunikasikan positioning jasa kepada para pelanggan. Promosi menambah signifikansi jasa, dan juga dapat menambah keberwujudannya serta membantu pelanggan membuat penilaian tawaran jasa dengan lebih baik. Promosi menckaup sejumlah bidang, yaitu periklanan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, word of mouth (dari mulut ke mulut) dan pos langsung.

Kelima, People (orang). Pentingnya orang-orang bagi pemasaran jasa telah ditekankan. Kesuksesan pemasaran suatu jasa sangat tergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Ada banyak contoh jasa yang gagal atau yang berhasil sebagai konsekuensi manajemen sumber daya manusia yang tidak efektif atau yang efektif. 

Keenam, Process (proses). Merupakan proses-proses dimana jasa diciptakan dan disampaikan dan disampaikan kepada pelanggan, karena pelanggan akan sering kali mempersepsikan system penyampaian jasa sebagai bagian dari jasa itu sendiri. Dengan demikian, keputusan mengenai manajemen operasi sangat penting untuk menunjang keberhasilan pemasaran jasa. Seluruh kegiatan jasa adalah proses. Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme dan kegiatan dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan. 

Ketujuah, Customer Service (layanan pelanggan).  Faktor utama yang membedakan untuk perusahaan-perusahaan jasa adalah kualitas layanan kepada pelanggan. Untuk mewujudkan layanan yang baik, para karyawan harus dilatih sebaik mungkin agar mau dan mampu memberikan layanan pelanggan sebaik mungkin guna memenuhi kebutuhan pelanggan.

Masing-masing unsur bauran pemasaran tersebut saling berinteraksi satu sama lain dan mereka harus dikembangkan, sehinggan mereka saling saling mendukung dalam mencapai kemungkinan kecocokan terbaik antar lingkungan internal dengan lingkungan eksternal organisasi. Dalam mengembangkan strategi bauran pemasaran, kita harus mempertimbangkan dampak masing-masing unsur bauran pemasaran terhadap segmen-segmen pasar yang dipilih. Ini menunjukkan jaminan bahwa ada : (1) kecocokan antar bauran pemasaran dengan setiap segemen sasaran, (2) kecocokan antar bauran pemasaran dengan kapabilitas strategic perusahaan, yang menekankan kekuatannya dan meminimalkan dampak kelemahannya dan (3) pemahaman akan kapabilitas pesaing yang mencakup kekuatan-kekuatan dan kapitalisasi kelemahan-kelemahan mereka.

Sekian reportasi dari saya
Syifa Chaerunisa Rahmadani
1445115223
MP NR 2011

Jumat, 22 Maret 2013

Report 4 : Positioning Produk Jasa Pendidikan

 
Pertemuan ke-5 Mata Kuliah Manajemen Pemasaran diadakan pada Senin, 18 Maret 2013 bersama Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd.

Diskusi kali ini dibuat berbeda dari pertemuan sebelumnya, jika pada pertemuan sebelumnya masing-masing anggota kelompok memaparkan di depan kelas, maka pada pertemuan kali ini dibuat kelompok-kelompok kecil yang didalamnya dipimpin oleh salah satu anggota pemateri. Kelompok yang akan mengisi materi adalah kelompok tiga yang terdiri dari Gelar Gelora, Dea Anggun, Dian Rahmawati, dan Novi degan tema “Positioning Produk Jasa Pendidikan”. Diskusi kali ini dilaksanakan di selasar depan Kajur Manajemen Pendidikan, dimulai pada pukul 13.30 WIB, diskusi berlangsung selama kurang lebih satu jam. Setelah diskusi selesai maka kami kembali ke ruang 307 untuk mendengarkan pemaparan dari Pak Amril.

Dalam materi tentang Positioning Produk Jasa Pendidikan, terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu positioning? Positioning dapat diartikan sebagai penempatan posisi atau pencitraan agar produk kita tetap exist dan selalu diingat oleh konsumen. Postioning didefinisikan sebagai pemosisian dan menggiring anggapan konsumen kepada anggapan yang kita harapkan sehingga kita dapat mempengaruhi konsumen agar membeli produk kita. Mengapa perusahaan harus melakukan positioning? Positioning dilakukan agar konsumen mampu mengingat suatu produk dalam benaknya sehingga menjadikan produk tersebut mempunyai citra yang kuat dimata konsumen.

Dalam melaksanakan positioning terdapat tiga langkah yang harus dilakukan, (1) Mengidentifikasi, yaitu kita menganalisis internal yang mendalam atas perusahaan dan produk kita agar unggul dalam bersaing. (2) Brainstorming, yaitu kita menuliskan keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk kita. (3) Differensiasi, yaitu kita memilah-milah dan membedakan keunggulan yang dimiliki produk kita yang tidak dimiliki oleh produk lain.

Positioning ini sebenarnya mempunyai kaitan dengan marketing mix (bauran pemasaran). Sebuah produk harus dapat memenuhi kebutuhan (need) dan keinginan (want) dari konsumen, untuk itu haruslah dilakukan riset kepada konsumen agar kita dapat mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menganalisis tempat (place), hal ini dilakukan agar kita dapat menentukan tempat yang cocok dan sesuai terhadap produk yang kita jual, pemilihan tempat yang baik juga harus dapat dengan mudah ditemukan oleh konsumen, selanjutnya adalah  harga (price), harga yang kita pasang harus sesuai dengan produk dan juga sesuai dengan kemampuan daya beli segmen pasar yang kita tuju, setelah tempat dan harga sudah kita tentukan, maka hal penting selanjutnya yang harus dilakukan adalah promosi (promotion), promosi sangat penting dilakukan agar konsumen dapat  mengenal produk kita dan mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki produk kita sehingga nantinya konsumen akan membeli produk kita.

Dalam positioning ada beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu: pertama, Confused Positioning satu jenis brand atau produk yang diikuti oleh brand atau produk lain, sehingga citra dari produk tersebut dapat membingungkan contohnya adalah produk air mineral kemasan, mayoritas konsumen di Indonesia jika ingin membeli air mineral selalu menyebut Aqua, padahal belum tentu air mineral yang dimaksud adalah Aqua, ataupun saat kita mengatakan ingin membeli aqua belum tentu air mineral yang diberikan adalah merek Aqua, bisa jadi merek lain yang justru diberikan. Kedua, Under Positioning yaitu perusahaan hanya berorientasi pada keunggulan yang dimiliki suatu produk. Ketiga, Over Positioning yaitu dimana perusahaan terlalu berlebihan dalam mempromosikan produknya atau pemasarannya terlalu luas, sehingga pada akhirnya konsumen menjadi tidak mengetahui apa keunggulan dari produk tersebut. Keempat, Re-Positioning, adalah menempatkan image atau keunggulan yang baru terhadap produk kita dan kita juga harus melihat kemampuan dari pesaing kita, apakah kemampuan pesaing lebih tinggi atau lebih rendah dari kemampuan kita. Kelima, De-Positioning, ini merupakan jawaban ketika perusahaan terjadi over postioning, maka perlu adanya pengurangan dalam pemasaran dan perusahaan harus melihat kemampuan perusahaan terlebih dahulu sebelum melakukan pemasaran kembali.

Positioning dapat dikatakan baik jika memenuhi empat kriteria, yaitu: (1) Menguntungkan, yaitu produk yang kita jual nantinya dapat memberikan keuntungan kepada produk kita sehingga mampu membedakan produk kita dengan pesaing, (2) Penting bagi konsumen, yaitu konsumen menganggap bahwa keunggulan yang ada di produk tersebut penting bagi konsumen, (3) Dapat dikomunikasikan, yaitu keunggulan produk dapat dikomunikasikan atau diberitahukan kepada konsumen agar konsumen mengetahui keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh suatu produk, (4) Tidak mudah ditiru, yaitu ciri khas atau image yang melekat pada produk kita tidak mudah ditiru oleh produk lain.

Minggu, 10 Maret 2013

Tugas 2


Bisnis Jasa Pendidikan atau Pengembangan SDM

Bisnis yang ingin saya buat adalah Jakarta Training Corporation (JTC). Lembaga ini menyediakan jasa pelatihan dibidang Pengembangan Diri, Motivasi, dan Strategi. JTC melayani jasa pelatihan secara Profesional, baik melalui pelatihan, seminar, ataupun berupa outbond yang dapat diadakan baik di tingkat sekolah, organisasai, perusahaan/lembaga yang bergerak dibidang pendidikan maupun lembaga non pendidikan. JTC juga mempunyai beberapa trainer, motivator dan pembimbing outbond.

Menurut saya JTC merupakan bisnis yang cukup potensial karena saat ini sudah banyak masyarakat yang menyadari perlunya pelatihan pengembangan diri, hal ini dikarenakan tuntutan zaman dan persaingan yang semakin ketat baik di bidang akademis maupun pekerjaan. Misalnya saja di tingkat sekolah menengah, sekarang ini sudah menjadi hal yang lumrah jika peserta didik baru diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pelatihan kepemimpinan atau biasa disebut LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa), selain untuk peserta didik pihak sekolah juga ada yang mengadakan kegiatan pelatihan dan motivasi bagi guru dan karyawan, di perusahaan-perusahaan sekarang ini juga sering diadakan training ataupun pelatihan bagi karyawan-karyawannya, hal ini ditujukan agar karyawan mempunyai sifat-sifat kepemimpinan, mempunyai kepribadian yang baik, teamwork yang kuat dan baik kepada sesama karyawan dan lain-lain, dengan adanya berbagai pelatihan yang diadakan, agar mendapatkan kegiatan selain yang bermanfaat namun juga menyenangkan, tentunya dibutuhkan bantuan dari lembaga profesional seperti JTC agar bisa mengemas kegiatan-kegiatan tersebut menjadi lebih bermanfaat dan menyenangkan.

Pendekatan yang saya gunakan dalam lembaga ini adalah differentiated marketing, yaitu saya memilih beberapa segmen yang saya jadikan target. Dari segi demografis, segmen yang saya tentukan adalah berdasarkan pekerjaannya, yaitu pelajar, tenaga kependidikan, pegawai/karyawan dan pengusaha di bidang non kependidikan, segmen selanjutnya berdasarkan pendapatan/penghasilan yang ditujukan bagi lembaga yang sudah berkembang, karena pastinya untuk mengadakan pelatihan ini harus mengeluarkan dana lebih, jika kita melihat manfaat dari adanya pelatihan ini hal ini akan sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Secara psikografis adalah masyarakat yang beranggapan pentingnya pengembangan diri bagi setiap individu untuk menunjang kehidupannya. 

Sabtu, 09 Maret 2013

Tugas 1

Soal 1 :

Jelaskan perbedaan tiga pendekatan dalam differensiasi pasar dan berikan contoh dalam pendidikan


Jawaban :

Ada tiga pendekatan dalan differensiasi pasar, yaitu undifferentiated marketing, differentiated marketing, dan concentrated marketing.


1. Undifferentiated marketing
Pada undifferentiated marketing  ini, perusahaan hanya menawarkan satu macam produk dan mencakup seluruh pasar Perusahaan tidak membuat segmen-segmen khusus terhadap pasar, namun targetnya adalah mencakup seluruh pasar. Perusahaan bertujuan untuk menanamkan image kuat produknya kepada para konsumen, tanpa membedakan target pasar.


2. Differentiated marketing
Pada differentiated marketing, perusahaan membedakan target pasar sesuai kebutuhan konsumen. Jika pada undifferentiated marketing perusahaan hanya memproduksi satu macam produk, pemasaran dengan pembeda memproduksi berbagai macam produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan minat para konsumen.  Pembedaan produk bisa dikategorisasikan berdasarkan letak geografis konsumen, style atau gaya hidup, umur, jenis kelamin, tingkat pendapatan, bahkan bisa juga dibedakan berdasarkan tingkat pendidikan para konsumen. Upaya pembedaan target pasar ini bertujuan agar loyalitas konsumen terhadap suatu produk lebih kuat, karena perusahaan menawarkan produk yang sesuai dengan keinginan konsumen.



3. Concentrated marketing
Pada concentrated marketing, perusahaan terkonsentrasi yang hanya fokus memasarkan produknya kepada satu atau beberapa kelompok pembeli saja. Sehingga pemasaran produk hanya ditujukan kepada kelompok pembeli yang paling berpotensi. Dengan fokus pada kelompok tertentu, perusahaan yang menggunakan strategi pemasaran model ini berusaha menawarkan produk yang terbaik bagi target pasar mereka. Sehingga spesifikasi image produk yang ditawarkan dapat tertanam pada konsumen yang menjadi target pasarnya.

Contoh :
Pada lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri. Lembaga ini menyediakan lembaga bimbingan belajar dan konsultasi untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan program khusus SNMPTN. bahkan Nurul Fikri saat ini cakupannya sudah lebih meluas lagi, Nurul Fikri sudah membuat NEC (Nurul Fikri English Course) yang diperuntukkan bagi orang-orang yang ingin memperdalam ilmu dalam bahasa Inggris, dan juga  Nurul Fikri telah membuat LP3T Nurul Fikri yang merupakan lembaga yang memadukan antara pelatihan dan pendidikan di bidang TIK untuk pengembangan Profesi di bidang TIK.  Jika kita lihat Nurul Fikri menggunakan pendekatan differentiated marketing karena terdapat beberapa segmen yang yang dijadikan target pasar, misalnya sesuai jenjang pendidikan, kebutuhan dan pekerjaan

Report 3 : Segmentasi dan Targeting Pasar



Perkuliahan Manajemen Pemasaran selanjutnya pada pertemuan ke-4 yaitu pada tanggal 4 Maret 2013 di ruang Daksinapati 307 FIP UNJ bersama Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd
Materi yang dibahas hari ini mengenai “Segmentasi dan Targeting Pasar” yang di paparkan oleh kelompok 2 yang terdiri dari Yohanes Andre, Syifa Chaerunisa, Vera Latifah dan Pratama Dhanty.

Yang pertamakali di jelaskan adalah mengenai segmentasi pasar. Sebelum membahas pengertian segmentasi pasar, terlebih dahulu kita harus mengetahui definisi dari pasar. Pasar adalah Pasar adalah orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk belanjakan. Segmentasi pasar adalah usaha untuk mengelompok-kelompokkan pasar, dari pasar yang bersifat heterogen, menjadi bagian-bagian pasar yang memiliki sifat homogen.

Dalam melakukan segmentasi pasar, ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu (1) undifferentiated marketing, (2) differentiated marketing dan (3) concentrated marketing. (1) undifferentiated marketing adalah dimana suatu perusahaan hanya menawarkan satu macam produk dan mencakup seluruh pasar. perusahaan bertujuan untuk menanamkan image kuat produknya kepada para konsumen, tanpa membedakan target pasar. (2) differentiated marketing adalah setelah perusahaan membuat segmen-segmen pasar, perusahaan selanjutnya menentukan segmen-segmen yang akan dijadikan segmen pasar. (3) concentrated marketing adalah perusahaan hanya terkonsentrasi dan fokus untuk memasarkan produknya kepada satu segmen saja.

Dalam melakukan segmentasi pasar, ada beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu yang pertama adalah survey, survey dilakukan untuk mencari tahu kebutuhan serta sifat dan perilaku konsumen, tahap selanjutnya yaitu analisis, analisis dilakukan untuk melihat sifat khusus dari tiap-tiap segmen dan tahap yang terakhir adalah pembentukkan, masing-masing segmen dibentuk dengan persyaratan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan konsumsi.

Ada beberapa variabel dalam segmentasi pasar yaitu (1) Geografi, yang terdiri dari wilayah, ukuran kota, dan pendapatan. (2) Demografi, terdiri dari usia, jenis kelamin, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, dan suku. (3) Psikografi, terdiri dari kelas soaial, gaya hidup dan kepribadian. (4) Perilaku, yang terdiri dari pristiwa, manfaat, status pemakai, tingkat pemakaian, tahap kesiapan dan sikap terhadap produk. Suatu segmen dapat dikatakan efektif jika dapat diukur, besar dan dapat dijangkau.

Setelah kita mengerti tentang segmentasi pasar maka yang selanjutnya adalah targeting pasar. Targeting pasar adalah proses memilih target pasar atau segmen pasar yang akan dilayani kebutuhannya oleh perusahaan.

Dalam menentukan target pasar maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu mengevaluasi segmen pasar, memilih segmen pasar dan mempertimbangkan tambahan dalam mengevaluasi dan memilih segmen. Hal ini dilakukan agar nantinya segmen yang dipilih adalah segmen yang sesuai dengan apa yang diharapkan perusahaan, misalnya segmen tersebut dapat memberikan keuntungan yang besar, perusahaan mampu untuk melayani segmen tersebut karna sesuai dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan

Minggu, 03 Maret 2013

Report 2 : Analisis Lingkungan Pemasaran

Pertemuan ke 3 perkuliahan Manajemen Pemasaran di ruang 307 Daksinapati UNJ lantai 3, dimulai pukul 13.30 bersama Dr. Amril Muhammad, SE, M.Pd pada 25 Febuari 2013
Perkuliahan dimulai dengan presentasi dari kelompok satu yang membahas tentang “Menganalisis Lingkungan Pemasaran”, kelompok satu terdiri dari tiga mahasiswa, yaitu Ellan Suherlan, Andhika Puji dan Muhammad Ilham, masing-masing harus memaparkan materi dengan rujukan buku yang berbeda-beda dengan power point.

Pada intinya masing-masing mahasiswa pada kelompok satu membahas tentang lingkungan pemasaran, namun ada salah satu mahasiswa yang menambahkan materi mengenai sistem informasi pemasaran, setelah kelompok satu selesai memaparkan mengenai menganalisis lingkungan pemasaran, maka selanjutnya dibuka sesi tanya jawab dari audience kepada penyaji. Salah satu mahasiswa bertanya mengenai hubungan antara lingkungan pemasaran dengan sistem informasi pemasaran.

Materi yang didapat pada perkuliahan pertemuan ke-3 tersebut adalah:
Mengapa kita perlu menganalisis lingkungan pemasaran? Hal ini dikarenakan produk yang kita buat nantinya akan kita promosikan dan kita jual ke lingkungan, untuk itu kita harus menganalisis lingkungan mana yang tepat dan sesuai untuk kita memperkenalkan dan menjual produk kita sehinggan produk kita akan diterima dan laris dijual.

Lingkungan pemasaran merupakan berbagai faktor dan kekuatan diluar bagian pemasaran yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan pelanggan. Lingkungan pemasaran dibagi menjadi dua, yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. 

Lingkungan mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh yang sangat dekat dengan perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari : (1) perusahaan itu sendiri. Banyak faktor yang harus diasnalisis dari perusahaan itu sendiri, yaitu top manager yang berperan sebagai pengambil keputusan dan pembuat kebijakan, pemasaran, finance (keuangan) yaitu keadaan keuangan perusahaan, Human Research and Development  (sumber daya manusia)  atau pekerja, purchasing (pembelian), manufacturing (pabrik), dan accounting yaitu segala macam pencatatan transaksi yang terjadi dalam perusahaan. (2)  Pemasok (supplier). Pemasok merupakan lembaga atau instansi yang dapat memberikan kebutuhan sumber daya, baik sumber daya manusia maupun sumber daya material atau barang. Contohnya dalam bidang pendidikan kita bisa mendapatka sumber daya guru yang berkualitas dari kampus-kampus pendidikan maupun kampus yang mempunyai fakultas pendidikan didalamnya. (3) Perantara pemasaran, yaitu lembaga atau perusahaan yang dapat membantu kita tau menjadi perantara dalam mempromosikan, mendistribusikan, maupun menyimpan produk yang telah kita buat. Dalam memilih perusahaan yang akan dijadikan perantara pemasaran, kita harus jeli dan teliti, karena jangan sampai yang dijadikan perantara bukan membantu kita nantinya akan membohongi kita dan membuat kerugian. (4) Pemasaran (marketing), dimana strategi pemasaran menjadi pertimbangan utama dan marketing mix. Kita juga harus menentukan pasar dan luasan pasar yang menjadi taget kita. (5) Pelanggan (customer) yaitu orang yang menggunakan atau mengkonsumsi produk kita, dimana segala macam sesuatu yang mempengaruhi konsumen sangat diperhitungkan sebagai sasaran atau target utama dalam suatu pemasaran.

Lingkungan makro merupakan lingkungan yang tidak berpengaruh langsung terhadap perusahaan, lingkungan makro terdiri dari: (1) Demografi. Demografi merupakan aspek yang berhubungan dengan manusianya, misalnya, kepadatan penduduk, usia, gender, ras, pekerjaan, data statistik dan lain-lain. (2) Lingkungan. Lingkungan disini maksudnya adalah tempat kita akan menawarkan produk, dalam memilih lingkungan kita harus tepat agar produk kita dapat diterima dan diminatin oleh lingkungan dan masyarakatnya.  (3) Lingkungan ekonomi (economic environment ), aspek ini berhubungan dengan daya beli masyarakat, pola pengeluaran, uang, dan natural environment. (4) Kebijakan pemerintah (government intervention). Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh terhadap jalannya pemasaran, kebijakan pemerintah yang berubah-ubah akan membuat perusahaan menjadi bingung dalam menentukan strategi pemasaran. (5) Tekonolgi. Tekhnologi merupakan sesuatu yang membuat pekarjaan manusia menjadi lebih mudah dan cepat, tekhnologi yang kita gunakan juga harus sesuai dengan perkembangan zaman sehingga kita mampu bersaing dengan perusahaan lain. (6) Lingkungan politik (political environment ) misalnya pergantian pemerintahan, pergantian kabinet, dan lainnya