Pages

Sabtu, 27 April 2013

Penelitian Nama Teman di Facebook




Berdasarkan data yang sudah saya amati dan saya hitung, ternyata dari teman di Facebook saya yang berjumlah 801 orang, ternyata terdapat 118 orang yang akun Facebook mereka tidak menggunakan nama asli. Jika dipersentasikan maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
118 x 100% = 14,73%
801

Dan dari 801 orang, terdapat 683 orang yang menggunakan nama asli. Jika dipersentasikan maka perhitungannya adalah sebagai berikut :
683 x 100% = 85,27%
801

Jika dianalisis mereka yang tidak menggunakan nama asli untuk akun Facebook mereka mungkin dikarenakan mereka kurang percaya diri untuk menggunakan nama asli mereka sehingga mereka ada yang menambahkan julukan pada nama tengah atau nama akhir mereka dan ada juga yang menggunakan istilah-istilah lain.

Report 8 : Distribusi, Mranchise dan MLM



Perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa dilaksanakan pada Senin, 22 April 2013, namun pada perkuliahan kali ini dilaksanakan di Ruang 305 FIP UNJ, karena pada saat itu kondisi ruang 307 tidak layak untuk diadakan perkuliahan. Pada pertemuan kali ini kelompok yang bertugas untu persentasi adalah kelompok 7 yang terdiri dari Yolla, Riski Nuria dan Lenny Indriani, materi yang di persentasikan yaitu mengenai “Distribusi, Franchise dan MLM (Multi Level Marketing)”. Perkuliahan dimulai sekitar pukul 13.30 dan didampingi oleh Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd.

DISTRIBUSI
Distribusi adalah proses yang menunjukkan penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen artinya orang yang menggunakan atau memakai barang/jasa dan orang yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor. Secara umum, fungsi distribusi adalah memindahkan produk dari produsen ke konsumen, sementara secara khusus fungsi distribusi yaitu informasi, promosi, kontak, penyesuaiaan, negosiasi dan peran lainnya. Factor-faktor yang mempengaruhi saluran distribusi adalah Barang, pasar, perusahaan, perantara dan pesaing

Tujuan dari distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu, dengan demikian pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran, sehingga penyaluran produk akan terfokus karena produsen yang bisa membuat produk dengan baik belum tentu bisa menyalurkannya dengan baik di pasar sehingga perusahaan cukup fokus untuk membuat produk saja dan distributorlah yang fokus menyalurkan produknya dan produsen juga dapat memproduksi barang lebih banyak, selain itu jumlah pelanggan yang banyak tentunya membuat kesulitan produsen jika harus menangani penyaluran langsung, dan tujuan yang terakhir adalah prestise. Dari berbagai tujuan tersebut, tujuan inti dari distribusi adalah agar kegiatan penyaluran dapat efektif dimana barang terjual kepada konsumen dan efisien yaitu mendapat keuntungan dari hasil penjualan.

Tipe interaksi antara penyedia dan konsumen adalah konsumen mendatangi penyedia atau penyedia mendatangi konsumen. Dua tipe saluran distribusi adalah secrara langsung yaitu penyaluran langsung dari produsen ke konsumen dan tidak langsung yaitu menggunakan jasa perantara atau agen untuk menyalurkan produk

Distribusi yang dilakukan secara konvensional :
Dari Perusahaan ke Penyalur, Agen, Retail dan sampai ke Konsumen
Namun seiring perkembangan zaman distribusi yang dilakukan secara modern dilakukan melalui FRANCHISE dan MLM (Multi Level Marketing).

FARNCHISE

Franchise adalah system pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) member hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, system, prosedur, dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.. Pemilik merek disebut franchisor atau pewaralaba, sedangkan pemakai merek disebut terwaralaba. Ciri-ciri dari kegiatan franchise yaitu pewaralaba memiliki tradename, trade/ service mark, patent, trade secret, dan know-how; terwaralaba diizinkan untuk menggunakan hak-hak tersebut, operasi usaha waralaba di bawah pengarahan pewaralaba; terwaralaba akan membayar royalti atau suatu initial fee.

Terdapat dua jenis franchise (waralaba), yaitu (1) waralaba luar negeri, biasanya lebih disukai karena mereknya sudah terkenal di masyarakat dan lebih bergengsi. (2) waralaba dalam negeri yang dibagi menjadi waralaba format bisnis dan waralaba produk dan merek dagang. Dalam bisnis franchise,  ada yang menggunakan secara keseluruhan, mulai dari produk, desain tempat, karyawan, prosedur. Contohnya adalah Alfamart dimana baik produk, karyawan, desin tempat, semuanya harus mengikuti peraturan dari Alfamart. Selain itu ada juga bisnis franchise yang hanya menggunakan nama atau mereknya saja. Contohnya Mc Donals Indonesia yaitu dari perusahaan Mc Donals, dimana tidak secara keseluruhan produk yang dijual sama, yaitu jika Mc Donals Indonesia menyediakan menu nasi, sedangkan Mc Donals yang asli tidak menyediakan menu nasi dan Mc Donals Indonesia harus membayar Fee.

MLM (Multi Level Marketing)

Multi Level Marketing  adalah sistem penjualan berkelompok melalui keanggotaan yang membentuk tim pemasaran secara bertingkat. Sistem MLM ini lebih mengutamakan kebersamaan dalam mencapai tingkat omset penjualan perusahaan. Seorang anggota yang dapat memimpin timnya dalam memasarkan produk perusahaan akan diberikan komisi atau bonus sesuai dengan sistem yang berlaku di masing-masing perusahaan MLM.

MLM yang baik mempunyai beberapa criteria, yaitu uang pendaftaran tidak terlalu mahal, ada pelatihan yang benar, perusahaannya jelas, mempunyai bussines plan. Tugas menjalankan MLM yaitu menjual produk sesuai dengan harga, kesepakatan, pembayaran yang sah menurut hukum dan mengajak dan mencari orang lain untuk menjadi anggota baru dan bergabung dengan memperkenalkan produk dan menjelaskan peluang bisnis serta keuntungan yang dapat diperoleh jika bergabung dengan MLM.

sekian report dari saya
Syifa Cherunisa R.
1445115223
MP NR 2011

Minggu, 21 April 2013

Tugas : Analisis Nama Pribadi untuk Nama Bisnis

Nama lengkap saya adalah Syifa Chaerunisa Rahmadani. Dalam pembuatan nama bisnis saya bisa menggunakan nama depan saya yaitu Syifa. Dalam bahasa Arab, Syifa artinya penyembuh atau penawar. Jika kita lihat arti dari nama Syifa yang artinya penyembuh atau penawar, maka cukup banyak jenis bisnis yang dapat menggunakan nama tersebut, untuk itu nama Syifa bisa dijadikan bisnis dibidang pengobatan atau medis, misalnya bisnis rumah sakit, bisnis yang menjual obat seperti apotek ataupun toko obat herbal, nama obat dan tempat pengobatan alternatifi. Contohnya adalah Rumah Sakit Assyifa, dengan nama itu mempunyai pesan didalamnya jika berobat dan menjalani pengobatan di rumah sakit tersebut Insya Allah penyakitnya akan sembuh

Report 7 : Merek Dagang dan Konsep Nilai




Pertemuan ke-8 perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa diadakan pada Senin, 15 April 2013 di ruang 307 Daaksinapati, FIP, UNJ bersama Dr. Amril Muhammad, S.E, M.Pd. Pada pertemuan kali ini, kelompok yang bertugas untuk persentasi adalah kelompok 6 yang terdiri dari Wisnu Diputra, Hery Irawan, Dicky Ramadhan dan Panji Wisnu, materi yang dipersentasikan adalah “Merk Dagang dan Konsep  Nilai dalam Pemasaran Jasa”, perkuliahan dimulai pukul 13.30.

Sebuah merek dagang yang efektif bagi sebuah usaha sangatlah penting, terutama dalam pemasaran dan penjualan. Pemasaran dan penjualan suatu produk akan relatif lebih lancar jika merek dagang produk menarik bagi pelanggan. Merek dapat menggambarkan lokasi, jenis usaha, filosofi ataupun nama orang. Menurut American Marketing Association, Merek didefinisikan sebagai nama, istilah, simbol atau rancangan atau kombinasi, hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari individu atau kelompok penjual yang membedakannya dengan produk pesaing. Pemilihan nama atau merek berpengaruh pada nilai produk tersebut. Suatu produk yang disebut bermerek karena produk tersebut mempunyai nilai yang tinggi.

Kualitas yang diinginkan dari suatu merek yaitu harus menyatakan sesuatu tentang manfaat produk, harus menyatakam kualitas produk, harus mudah diucapkan, dikenal dan diingat, harus berbeda, dan tidak mempunyai arti buruk dalam bahasa lain. .Merek mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai tanda pengenal untuk membedakan hasil produksi dari yang lain, sebagai alat promosi, sehingga dalam mempromosikan hasil produksinya cukup menyebutkan mereknya, sebagai jaminan atas mutu suatu produk, dan menunjukkan asal produk.

Ada 5 pilihan strategi dalam pembuatan merek, yaitu: (1) perluasan lini, yaitu perluasan dengan merubah ukuran atau rasa baru. Contohnya obat batuk bisolvon yang mempunyai beberapa varian yaitu obat batu berdahak, obat batuk tidak berdahak dan obat flu (2) perluasan merek, yaitu perluasan dengan menambahkan kategori produk baru. Contohnya Lifebuoy yang awalnya hanya membuat sabun, namun membuat produk lain yaitu shampo, sabun cair dan handwash (3) multi merek, yaitu menggunakan merek yang sama pada produk tambahan. Contohnya PT.Indofood yang selain membuat Indomie juga membuat supermie (4) merek baru, yaitu perusahaan membuat merek baru yang belum ada pada produk sebelumnya (5) merek bersama, yaitu menggabungkan dua merek atau lebih yang sudah ada sebelumnya.

Jika perusahaan tepat memilih merek maka ada beberapa keuntungan yang akan didapat, yaitu biaya pemasaran akan lebih kecil, karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen tinggi sehingga perusahaan tidak perlu melakukan promosi besar-besaran untuk memperkenalkan produknya, keuntungan selanjutnya adalah posisi perusahaan, jika konsumen sudah merasa familiar dengan merek dari suatu produk maka setiap konsumen ingin membeli jenis produk yang kita jual maka konsumen akan langsung mengingat dan membeli produk kita, jika merek yang kita gunakan sudah dikenal oleh konsumen maka perusahaan dapat memasang harga tinggi, tentunya juga diikuti oleh kualitas produk, selanjutnya perusahaan akan mudah meluncurkan perluasan merek dan dengan demikian kredibilitas perusahaan di pasaran akan meningkat, dan yang terakhir adalah merek memberikan pertahanan terhadap persaingan harga.

Sekian report dari saya..

Syifa Chaerunisa R.
1445115223
MP NR 2011

Minggu, 14 April 2013

Tugas : Pengembangan Produk Jasa



Pengembangan produk ini merupakan kelanjutan dari tugas sebelumnya, dimana saya membuat sebuah lembaga yang bergerak dibidang pengembangan sumber daya manusia yaitu Jakarta Training Center (JTC). Pembentukan produk jasa ini merupakan produk imitatif yaitu produk ini sudah ada sebelumnya oleh perusahaan lain, namun mempunyai sesuatu yang beda, karena bisnis training sekarang ini sudah cukup berkembang sehingga banyak perusahaan yang tertarik untuk menekuni bidang bisnis ini. JTC ini bukan franchise, namun sebuah lembaga baru.

Ide dari pembuatan bisnis jasa ini karena adanya pengamatan dan pengalaman saya sejak SMA sampai sekarang yang sering mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi.  Ketika akan mengadakan sebuah acara pelatihan, misalnya pelatihan kepemimpinan, terkadang panitia mengahadapi kesulitan dalam membuat konsep acara, bagaimana sebuah pelatihan kepemimpinan dapat melekat dan setelah para peserta mengikuti kegiatan tersebut dapat mengambil pelajaran dan pengalaman juga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, biasanya panitia juga sering kesulitan dalam mencari pembicara ataupun trainer yang ahli di bidangnya dan dalam membuat kegiatan outbound. Berdasarkan pengalaman tesebut saya ingin membuat sebuah lembaga yang ahli di bidang tersebut, namun JTC ini bukan hanya diperuntukkan bagi pelajar saja tetapi juga untuk karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama tim, leadersip, kekeluargaan dan tentunya juga sebagai sarana refresing karyawan.

Bisnis ini diberi nama Jakarta training Center (JTC), training yang artinya pelatihan dan center yang artinya pusat, karena saya berharap nantinya lembaga ini akan menjadi pusat mitra penyelenggara training yang berpusat di Jakarta sehingga nantinya jika ada yang ingin mengadakan kegiatan baik berupa training atau pelatihan, outbound dan mencari pembicara ataupun trainer dan membutuhkan bantuan lembaga yang ahli di bidangnya maka mereka akan langsung mengingat JTC. Kantor sekertariat JTC berada di daerah Cibubur.

Dalam perencanaanya, saya mengonsepkan untuk membuat dua paket kegiatan yang dapat dipilih oleh customer, yang terdiri dari paket untuk pelatihan bagi karyawan yang terdiri dari Materi motivasi, Desain Acara Outbound, Instuktur dan Fasilitator yang berpengalaman, Peralatan standar outbound, Fun Game, Team Building, setiap orang dikenakan biaya Rp.70.000 dan juga ada paket untuk pelatihan bagi bagi pelajar yang terdiri dari Materi motivasi, Fun game, Team building game, High rope (Flying fox, Titian tali/ Two line Bridge), Peralatan standart outbound, setiap orang dikenakan biaya Rp.50.000. selain itu kami juga menerima jika customer memiliki permintaan pelatihan atau outbound di luar paket yang kami miliki ataupun hanya membutuhkan pembicara atau trainer.

Dalam mempromosikan lembaga ini dapat dilakukan dari mulut ke mulut, website, brosur,iklan di internet, social media, dan juga bisa mendatangi sekolah-sekolah atau perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan lembaga ini. Trainer-trainer ataupun pelatih  yang ada di JTC merupakan orang-orang yang sudah berpengalaman dan ahli di bidang training dan outbound, namun di sini saya juga membuka kesempatan bagi mahasiswa yang mempunyai keahlian di bidang ini untuk bergabung, sebelumnya mereka dididik, dilatih, dan diajarkan untuk menjadi Trainer yang profesional yang siap menjadi trainer dalam berbagai pelatihan atau outbound, namun mahasiswa hanya bisa mengisi di tingkat pelajar saja. Setiap enam bulan sekali, para trainer dan para pelatih akan dikumpulkan untuk mengadakan diskusi, sharing dan juga bertukar ilmu dan pengalaman.

Syifa Cherunisa R.
1445115223
MP NR 2011