Pertemuan
ke-7 perkuliahan Manajemen Pemasaran Jasa diadakan pada senin, 8 April 2013 di
gedung daksinapati FIP UNJ Ruang D.307 pukul 13.30 WIB bersama Dr. Amril
Muhammad, S.E, M.Pd. Pada pertemuan kali ini sistem persentasi kembali seperti
biasa, yaitu masing-masing anggota kelompok memaparkan materi di depan kelas.
Kelompok yang bertugas untuk persentasi adalah kelompok 5 yang terdiri dari
Yayuk Fatonah, M. Fahmi Basyar dan Septia Lutfiani, satu orang dari kelompok 5
tidak hadir yaitu Artha Virabhuana. Materi yang disampaikan yaitu “Penciptaan
dan Pengembangan Produk Jasa Pendidikan”.
Sebelum
membahas lebih jauh, pertama kita harus mengetahui definisi produk, produk
adalah seperangkat atribut baik yang berwujud maupun tidak berwujud yang
ditawarkan ke sebuah pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Produk dibagi menjadi dua, yaitu goods dan
service. Lantas untuk apa diperlukan
adanya penciptaan dan pengembangan produk? Sebuah perusahaan melakukan pengembangan
produk bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya di pasar,
mengingat semakin ketatnya dunia bisnis saat ini dan perusahaan-perusahaan lain
berlomba-lomba berinovasi baik dengan menciptakan produk baru maupun
mengembangkan produknya, dengan demikian perusahaan akan tetap memperoleh laba
atau bahkan meningkatkan laba perusahaan.
Lalu,
mengapa perusahaan harus berinovasi dalam pengembangan produk? Hal ini
dikarenakan konsumen semakin selektif dalam memilih produk, mengingat
persaingan yang semakin ketat sehingga konsumen dihadapkan pada beberapa produk
dan konsumen akan memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya,
selanjutnya produk mempunyai daur hidup, produk akan menentukan laba, dan
produk baru sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan.
Dalam
mengembangkan sebuah produk, perlu adanya sebuah perencanaan produk atau Product Planning yang merupakan kegiatan
yang dilakukan perusahaan dalam merencanakan suatu produk, baik itu menciptakan
produk, mengembangkan produk, memperbaiki produk, atau menambahkan nilai guna
pada suatu produk. Tujuan dari perencanaan produk adalah untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dan untuk meningkatkan laba perusahaan.
Terdapat
8 tahap dalam proses pengembangan produk. Pertama,
penciptaan ide. Pengumpulan ide ataupun gagasan dapat diperoleh dari
konsumen, ilmuan, pesaing, karyawan, dll. Kedua,
penyaringan ide. Setelah ide-ide atau gagasan didapat, maka selanjutnya ide
atau gagasan tersebut harus di saring dan dipilah ide-ide apa saja yang dapat
diterima dan akan digunakan. Ketiga, pengembangan
dan pengujian konsep. Sebelum sebuah produk direalisasikan, terlebih dahulu
konsep dari produk tersebut harus diuji terlebih dahulu, hal ini dilakukan
apakah produk yang akan dikembangkan nantinya dapat diterima masyarakat dan
memenuhi kebutuhan masyarakat atau tidak. Keempat,
pengembangan strategi pemasaran yaitu perencanaan bagaimana nantinya produk
diperkenalkan kepada masyarakat. Kelima,
analisis usaha. Analisis dilakukan untuk menilai perkiraan penjualan, biaya
dan laba apakah sudah sesuai dengan tujuan perusahaan atau tidak. Keenam, pengembangan produk. Setelah konsep
lolos dari uji analisis, maka konsep itu dapat dilanjutkan dan direalisasikan
menjadi sebuah produk. Ketujuh, marketing testing atau pengujian pasar
ialah diamana produk diperkenalkan kepada konsumen dan memberikan sampel produk
untuk mengetahui bagaimana reaksi konsumen terhadap produk tersebut . Kedelapan,
komersialisasi. Setelah ketujuh langkah diatas dilalui maka selanjutnya
dilakukan komersialisasi yang menyangkut strategi peluncuran, menentukan kapan,
dimana, pada siapa dan bagaimana.
Dalam
pengembangannya ada beberapa jenis produk, yaitu Produk baru adalah produk yang berbeda dengan produk yang ada di
pasaran. Produk imitaty adalah produk
yang bagi perusahaan merupakan produk baru, namun bagi masyarakat produk
tersebut bukan produk baru. Produk
akuisis adalah produk baru yang didapatkan dengan membeli seluruh hak paten
dari suatu perusahaan.
Pada
sebuah penciptaan dan pengembangan produk, terdapat beberapa dilema yang bisa
terjadi pada perusahaan yang juga dapat menjadi faktor penghambat, yaitu
kekurangan ide produk baru sehingga konsumen menjadi jenuh terhadap produk yang
ditawarkan, pasar yang terbagi-bagi yang membuat perusahaan tidak fokus dalam
memenuhi kebutuhan tiap konsumen, kendala sosial dan pemerintah, mahalnya
proses pengembangan produk baru yang menyebabkan perusahaan kekurangan modal
untuk mengembangkan produknya, waktu pengembangan yang lebih cepat dan siklus hidup
produk yang lebih pendek.
Syifa
Chaerunisa Rahmadani
1445115223
MP
NR 2011
0 komentar:
Posting Komentar